Reading Festival 1992: Konser Terbaik Nirvana Sepanjang Masa

Dekadensi
3 min readAug 31, 2022

--

Oleh: Rizki Tri Haryanto

Ribuan orang memadati area di salah satu acara konser terbesar di Inggris saat itu, Reading Festival. Saat itu, para kru melakukan sound check kurang lebih selama 7 menit. Area panggung gelap saat itu, tidak terlihat jelas siapa yang ada di atas sana.

Pada saat itu, Kurt Cobain dan adiksinya terhadap heroin sering disorot media. Kecanduan Kurt dan Courtney diduga akan berpengaruh pada kelahiran anaknya Frances Bean Cobain yang baru berumur 12 hari.

Beredar isu bahwa Nirvana tidak ingin hadir di festival tersebut. Terdapat beberapa band pada saat itu yang ikut hadir dan meramaikan Reading Festival 1992 seperti The Melvins dan Mudhoney. Pada wawancara di majalah Kerrang! tahun 2018, Dave Grohl mengatakan banyak sekali rumor yang beredar bahwa mereka tidak akan ikut manggung.

I walked backstage and some of my best friends in bands that were opening would see me and say, ‘What are you doing here?’ And I’d go, ‘We’re f*cking headlining!’ And they’d be like, ‘You’re actually going to play?!’ I didn’t realise there was any question that we were going to play.

Dave Grohl Interview at Kerrang

Saat giliran manggung, Kurt Cobain menggunakan kostum dokter rumah sakit dan rambut palsu masuk ke dalam stage dengan menggunakan kursi roda. Hal pertama yang diucapkan di mic kepada seluruh penonton malam itu adalah ucapan belasungkawa.

“With the support of his friends and family, he’s gonna make it.”

Kurt bangun dari kursi roda dan menyanyikan sepenggal lagu The Rose milik Amanda McBroom. “Some say love, is a real” kemudian ia terjatuh.

Dekadensi

Penonton riuh, bertanya-tanya apa yang terjadi dengan vokalis band kesayangannya. Kurt bangun dan memulai setlist pertama malam itu yaitu lagu Breed dari album Nevermind.

Prank yang dilakukan Kurt adalah bentuk reaksinya terhadap jurnalis Inggris yang pada saat itu suka mencari sensasi karena memberitakan hal yang negatif tentang Nirvana. Itu adalah bentuk reaksi yang sangat menggambarkan karakter Cobain yang nyentrik dan suka ‘menggoreng’ rumor yang ditujukan kepadanya.

Total lagu yang dibawakan pada saat itu mencapai 25 lagu, termasuk 3 lagu cover yaitu Love Buzz, The Money Will Roll Right In dan D-7. Selama konser, banyak kejadian unik dan menarik yang berlangsung di atas panggung.

Dari mulai Kurt yang merekrut seseorang bernama Antony Hodgkinson yang diberi julukan Dancing Tony. Tugasnya diatas panggung hanyalah berjoget selama konser itu berlangsung.

Hal unik lainnya adalah yang terjadi ketika Nirvana membawakan hits terbaiknya yaitu Smells Like Teen Spirit. Lagu yang menjadi icon Nirvana tersebut pernah dituding menjiplak lagu More Than A Feeling milik Boston yang juga berasal dari Amerika Serikat.

Jika didengarkan, memang kedua lagu tersebut memiliki progresi yang mirip dengan chord yang berbeda. Alih-alih menepis rumor tersebut, Nirvana malah membawakan intro More Than A Feeling sebelum mereka memainkan lagu Smells Like Teen Spirit. Sebuah sikap peduli setan terhadap opini orang lain tentang mereka.

Kemudian pada setlist ke 22 mereka meng-cover lagu Love Buzz milik Shocking Blue. Namun ketika lagu ini dibawakan, gitar Cobain nggak nge-tune sampai dia harus nyetem gitarnya di tengah-tengah lagu yang berjalan.

Cobain frustasi dan membanting gitarnya dan menyelesaikan lagu tersebut sampai selesai dengan keadaan gitar yang nggak nge-tune. Alhasil lagu Love Buzz tidak dimasukkan kedalam album Live at Reading 2009 karena kejadian tersebut.

Untuk encore, mereka membawakan lagu Teritorrial Pissing, kemudian mereka melakukan ‘tradisi’ ketika mereka selesai tampil. Krist dan Dave merusak instrumennya, menghancurkan drum dan melempar bass ke udara berulang ulang.

Namun Kurt hanya menonton kedua temannya yang sedang menghancurkan instrumen sambil memainkan Star Spangled Banner, lagu kebangsaan Amerika Serikat yang sering juga dibawakan oleh Jimi Hendrix, kemudian memberikan gitarnya kepada penonton.

Live at Reading 1992 menjadi salah satu konser live terbaik mereka karena dari segi totalitas performs dan sound yang apik. Setlist yang dibawakan juga terbilang baru, karena mereka membawakan All Apologies, yang baru akan dirilis di album In Utero pada tahun 1993.

Lagu All Apologies dibawakan Kurt karena dia merasa bersalah dengan tuduhan yang selalu diarahkan kepadanya. Di tengah-tengah konser, ia juga meminta kepada seluruh penonton untuk berkata “Courtney, we love you” secara bersamaan.

--

--